DIFUSI
Tanggal
: 01 November 2012
Tujuan Percobaan :
o
Untuk mengetahui terjadinya proses
difusi dalam zat cair
o
Untuk mengetahui terjadinya proses
difusi gas
Dasar teori
Difusi adalah
peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap
terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah
pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain
adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang
paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika
terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid
atau fluida.
- Ukuran
partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
- Ketebalan
membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
- Luas
suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
- Jarak.
Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
- Suhu.
Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan
lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.[
Difusi dan biologi
Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang
tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya
adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan
difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic
atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi
seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP (Adenosine
Tri-Phosphate).
Jika partikel suatu zat dapat
bergerak bebas tanpa terhambat oleh gaya tarik, maka dalam jangka waktu
tertentu partikel-partikel itu akan tersebar merata dalam ruang yang ada.
Sampai distribusi merata seperti itu terjadi, akan terdapat lebih banyak
partikel yang bergerak dari daerah tempat partikel itu lebih pekat ke daerah
yang partikelnya kurang pekat, lalu terjadi sebaliknya, dan secara menyeluruh
gerakan partikel pada arah tertentu disebut difusi. Makin besar perbedaan
konsentrasi antara dua daerah, yaitu makin tajam gradasi konsentrasinya, makin
besar kecepatan difusinya. Jika keseimbangan telah tercapai, partikel terus
bergerak sebebas semula, tetapi tidak akan terjadi difusi lagi, sebab zat yang
memasuki daerah tertentu dan zat yang meninggalkannya terdapat dalam jumlah
yang sama, yaitu terjadi keseimbangan dinamis. Karena partikel-partikel suatu
gas tetap bergerak, maka kemampuan difusi itu merupakan sifat semua gas. Difusi
gas dapat diperlihatkan bila sebuah keran gas dibuka di salah satu sudut
ruangan dan bau gas itu segera akan tercium di sudut lain ruangan itu.
Alat
dan Bahan :
1.
Difusi
zat cair
o
Pipa difusi zat cair
o
Pipet
o
Arloji,mistar
o
Methylen blue
o
Eosin
2.
Difusi
gas
o
Pipa difusi gas
o
Pipet
o
Arloji,mistar
o
Kapas,lidi,gunting
o
Kertas lakmus
o
HCL pekat
o
NH4OH pekat
Cara
kerja
A. Difusi zat cair
1. Pipa
diisi zat cair hingga penuh,jangna sampai da gelembung
2. Dari
kedua lubang secara bersamaan diteteskan 2 tetes methylen blue dan pada ujung
yang lain eosin
3. Perhitungan
dimulia bila kedua warna/zat pada ujung yang satu pada skala nol dan ujung yang
lain skala 50
4. Dicatat
dalam tabel pengamatan setiap selang waktu 3 menit. Satuan skala dalam cm.
5. Percobaan
di lakukan 2 kali, menggunakan larutan eosin dan methylen blue berkonsentrasi
5% dan 10%
6. Masing-masing
percobaan di batasi 30 menit
7. Hitunglah
kecepatan rata-rata kecepatan difusi zat cair
B. Difusi gas
1.
Pastikan alat dalam keadaan kering.
2.
Kertas lakmus dipotong-potong
kurang lebih ½ cm. Di letakkan ke dalam alat secara berbsis dengan batuan lidi.
3.
Kapas yang tidak terlalu tebal di
masukkan pada kedua lubang dikedua ujung. Dalam waktu yang bersamaan di
teteskan 3 tetes HCL dan NH4OH. Dan cepat-cepat ditutp dengan
sumbat/gabus.
4.
Pencataan di lakukan tiap selang waktu
satu menit, dan berakhir pada pertemuan dua gas tersebut. Ditandai dengan
adanya cincin kabut.
5.
Hitung kecepatan rata-rata difusi
gas.
Hasil
Pengamatan :
TABEL
·
Cair
larutan
|
Waktu menit
ke-
|
Kec.difusi
|
|||||||||
1’
|
2’
|
3’
|
4’
|
5’
|
6’
|
7’
|
8’
|
9’
|
10’
|
ml / menit
|
|
Eosin
5%
|
4
|
1
|
1
|
1
|
0,5
|
1
|
1,5
|
1
|
0
|
0,5
|
1,15
|
Eosin
20%
|
5
|
1
|
1,5
|
1
|
1
|
1,5
|
2
|
2
|
1
|
1,5
|
1,75
|
M.Blue
5%
|
3
|
2,5
|
2
|
1
|
2,5
|
1
|
1
|
2
|
0,5
|
1
|
1,55
|
M.Blue
20%
|
4
|
1
|
0,5
|
0
|
0,5
|
1
|
1
|
1
|
0,5
|
0,5
|
1
|
Gas
|
Menit ke-
|
Kec.difusi
|
|||||||||
1’
|
2’
|
3’
|
4’
|
5’
|
6’
|
7’
|
8’
|
9’
|
10’
|
ml /menit
|
|
HCL
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
2
|
2
|
1
|
0
|
2
|
0,9
|
NH4OH
|
5
|
3
|
5
|
1
|
1
|
3
|
3
|
4
|
2
|
3
|
3
|
·
Gas
GRAFIK
Grafik
difusi cair

Grafik
Difusi Gas

Pembahasan :
A.
Difusi Gas
Pada pengamatan
kali ini proses transportasi dalam sel yang akan diamati adalah proses difusi,
dimana proses ini berarti perpindahan molekul zat berkonsentrasi tinggi menuju
zat berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membrane (Penggunaan lakmus
merah dan biru pada pengamatan kali ini berguna sebagai indicator difusi gas.
Karena larutan yang digunakan adalah NH4OH yang bersifat basa, maka
lakmus merah akan berubah menjadi biru, dan sebaliknya larutan HCL yang
bersifat asam akan merubah lakmus biru menjadi merah. Perbedaan kecepatan
difusi pada NH4OH dan HCL terjadi karena perbedaan kemampuan
menghantar arus listrik pada larutan NH4OH dan HCL. NH4OH
adalah elektrolit lemah, sedangkan HCL adalah elektrolit kuat. Karena larutan
larutan elektrolit lebih lambat berdifusi dibandingkan larutan nonelektrolit,
dan larutan elektrolit kuat lebih lambat berdifusi dibandingkan larutan
elektrolit lemah, maka HCL berdifusi lebih lambat daripada NH4OH.
B. Difusi Zat Cair
Pada pengamatan
difusi zat cair kali ini, digunakan larutan eosin dan larutan methylen blue
untuk memudahkan pengamatan difusi larutan dalam air. Ketika larutan diteteskan
ke dalam air pada ujung tabung difusi zat cair, maka kedua larutan akan bergerak dari tempat tetesan awal yang
berkonsentrasi tinggi menuju keseluruhan air di dalam tabung difusi yang
berkonsentrasi rendah sehingga terjadi keseimbangan. Karena waktu penetesan
larutan eosin dan methylen blue adalah sama,
maka seharusnya eosin dan biru bertemu tepat di tengah tabung difusi. Namun,
karena pada saat pengisian air ke dalam tabung terdapat gelembung udara,
terjadi perbedaan kecepatan difusi tinta merah dan biru terhadap air. Gelembung
udara pada ujung tabung yang ditetesi tinta merah menyebabkan volume air
mengecil karena terisi gelembung sehingga mempercepat difusi tinta merah
dibandingkan tinta biru.
DAFTAR PUSTAKA
Kimball,John
W.1983.Biologi Jilid Edisi Kelima.Jakarta:
Erlangga.
Campbell.Neil
A.2008.Biologi Jidlid I Edisi Kedelapan.
Jakarta: Erlangga.
http://wikipedia.org
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
DIFUSI

Nama Kelompok :
1.
Adam
Elfirdaus
2.
Lilik
Chauro Aina
3.
Renda Rahmatika
4.
Hikmah
Naturasari
5.
Nur
Khamimah
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2012
0 komentar:
Posting Komentar