Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 08 November 2012

laporan praktikum difusi


DIFUSI

Tanggal                         : 01 November 2012
Tujuan  Percobaan       :       
o   Untuk mengetahui terjadinya proses difusi dalam zat cair
o   Untuk mengetahui terjadinya proses difusi gas
Dasar teori
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:[1]
  • Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
  • Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
  • Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
  • Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
  • Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.[
 Difusi dan biologi
Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP (Adenosine Tri-Phosphate).
Jika partikel suatu zat dapat bergerak bebas tanpa terhambat oleh gaya tarik, maka dalam jangka waktu tertentu partikel-partikel itu akan tersebar merata dalam ruang yang ada. Sampai distribusi merata seperti itu terjadi, akan terdapat lebih banyak partikel yang bergerak dari daerah tempat partikel itu lebih pekat ke daerah yang partikelnya kurang pekat, lalu terjadi sebaliknya, dan secara menyeluruh gerakan partikel pada arah tertentu disebut difusi. Makin besar perbedaan konsentrasi antara dua daerah, yaitu makin tajam gradasi konsentrasinya, makin besar kecepatan difusinya. Jika keseimbangan telah tercapai, partikel terus bergerak sebebas semula, tetapi tidak akan terjadi difusi lagi, sebab zat yang memasuki daerah tertentu dan zat yang meninggalkannya terdapat dalam jumlah yang sama, yaitu terjadi keseimbangan dinamis. Karena partikel-partikel suatu gas tetap bergerak, maka kemampuan difusi itu merupakan sifat semua gas. Difusi gas dapat diperlihatkan bila sebuah keran gas dibuka di salah satu sudut ruangan dan bau gas itu segera akan tercium di sudut lain ruangan itu.
Alat dan Bahan   :
1.    Difusi zat cair                                      
o   Pipa difusi zat cair
o   Pipet
o   Arloji,mistar
o   Methylen blue
o   Eosin

2.      Difusi gas
o  Pipa difusi gas
o  Pipet
o  Arloji,mistar
o  Kapas,lidi,gunting
o  Kertas lakmus
o  HCL pekat
o  NH4OH pekat


Cara kerja          
A.    Difusi zat cair
1.      Pipa diisi zat cair hingga penuh,jangna sampai da gelembung
2.      Dari kedua lubang secara bersamaan diteteskan 2 tetes methylen blue dan pada ujung yang lain eosin
3.      Perhitungan dimulia bila kedua warna/zat pada ujung yang satu pada skala nol dan ujung yang lain skala 50
4.      Dicatat dalam tabel pengamatan setiap selang waktu 3 menit. Satuan skala dalam cm.
5.      Percobaan di lakukan 2 kali, menggunakan larutan eosin dan methylen blue berkonsentrasi 5% dan 10%
6.      Masing-masing percobaan di batasi 30 menit
7.      Hitunglah kecepatan rata-rata kecepatan difusi zat cair

B.     Difusi gas
1.      Pastikan alat dalam keadaan kering.
2.      Kertas lakmus dipotong-potong kurang lebih ½ cm. Di letakkan ke dalam alat secara berbsis dengan batuan lidi.
3.      Kapas yang tidak terlalu tebal di masukkan pada kedua lubang dikedua ujung. Dalam waktu yang bersamaan di teteskan 3 tetes HCL dan NH4OH. Dan cepat-cepat ditutp dengan sumbat/gabus.
4.      Pencataan di lakukan tiap selang waktu satu menit, dan berakhir pada pertemuan dua gas tersebut. Ditandai dengan adanya cincin kabut.
5.      Hitung kecepatan rata-rata difusi gas.

Hasil Pengamatan     :
TABEL
·        Cair
larutan
Waktu menit ke-
Kec.difusi
1’
2’
3’
4’
5’
6’
7’
8’
9’
10’
ml / menit
Eosin 5%
4
1
1
1
0,5
1
1,5
1
0
0,5
1,15
Eosin 20%
5
1
1,5
1
1
1,5
2
2
1
1,5
1,75
M.Blue 5%
3
2,5
2
1
2,5
1
1
2
0,5
1
1,55
M.Blue 20%
4
1
0,5
0
0,5
1
1
1
0,5
0,5
1




Gas
Menit ke-
Kec.difusi
1’
2’
3’
4’
5’
6’
7’
8’
9’
10’
ml /menit
HCL
0
0
0
0
2
2
2
1
0
2
0,9
NH4OH
5
3
5
1
1
3
3
4
2
3
3
·        Gas

                                                           

GRAFIK
                                              Grafik difusi cair










Grafik Difusi Gas















Pembahasan              :
A. Difusi Gas
Pada pengamatan kali ini proses transportasi dalam sel yang akan diamati adalah proses difusi, dimana proses ini berarti perpindahan molekul zat berkonsentrasi tinggi menuju zat berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membrane (Penggunaan lakmus merah dan biru pada pengamatan kali ini berguna sebagai indicator difusi gas. Karena larutan yang digunakan adalah NH4OH yang bersifat basa, maka lakmus merah akan berubah menjadi biru, dan sebaliknya larutan HCL yang bersifat asam akan merubah lakmus biru menjadi merah. Perbedaan kecepatan difusi pada NH4OH dan HCL terjadi karena perbedaan kemampuan menghantar arus listrik pada larutan NH4OH dan HCL. NH4OH adalah elektrolit lemah, sedangkan HCL adalah elektrolit kuat. Karena larutan larutan elektrolit lebih lambat berdifusi dibandingkan larutan nonelektrolit, dan larutan elektrolit kuat lebih lambat berdifusi dibandingkan larutan elektrolit lemah, maka HCL berdifusi lebih lambat daripada NH4OH.
B. Difusi Zat Cair
Pada pengamatan difusi zat cair kali ini, digunakan larutan eosin dan larutan methylen blue untuk memudahkan pengamatan difusi larutan dalam air. Ketika larutan diteteskan ke dalam air pada ujung tabung difusi zat cair, maka kedua larutan  akan bergerak dari tempat tetesan awal yang berkonsentrasi tinggi menuju keseluruhan air di dalam tabung difusi yang berkonsentrasi rendah sehingga terjadi keseimbangan. Karena waktu penetesan larutan  eosin dan methylen blue adalah sama, maka seharusnya eosin dan biru bertemu tepat di tengah tabung difusi. Namun, karena pada saat pengisian air ke dalam tabung terdapat gelembung udara, terjadi perbedaan kecepatan difusi tinta merah dan biru terhadap air. Gelembung udara pada ujung tabung yang ditetesi tinta merah menyebabkan volume air mengecil karena terisi gelembung sehingga mempercepat difusi tinta merah dibandingkan tinta biru.


DAFTAR PUSTAKA
Kimball,John W.1983.Biologi Jilid Edisi Kelima.Jakarta: Erlangga.
Campbell.Neil A.2008.Biologi Jidlid I Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
http://wikipedia.org
























LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
DIFUSI

W
                                         
Nama Kelompok :

1.     Adam Elfirdaus
2.     Lilik Chauro Aina
3.     Renda Rahmatika
4.     Hikmah Naturasari
5.     Nur Khamimah

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2012

0 komentar:

Posting Komentar